Rabu, 25 Februari 2009

Tata Kostum Mesir Kuno Part3: Kostum Mesir Kuno


Secara garis besar, kostum Mesir Kuno menampilkan dua tipe:


a. Simple, dengan bahan pakaian tanpa draperi/lipatan. Hanya terdiri dari satu potong busana bergaris lurus yang disimpul di pinggang atau ditahan pada bahu. Busana ini hanya dijahit pada bagian tepinya mengikuti garis tubuh dan untuk lubang kepala serta tangan.

b. Penuh draperi. Terdiri atas sepotong kemeja bergaris lurus dan kain berlipit-lipit yang dililit dan disimpul dengan beraneka gaya.



Kedua bentuk tersebut berkembang dalam waktu yang berbeda. Kostum pertama berkembang sejak era Kerajaan Lama, sedangkan tipe kedua baru berkembang pada era Kerajaan Baru dengan dipengaruhi oleh kostum Assyria. Orang Assyria mengenakan selembar kain panjang melilit tubuh dengan tepian berumbai. Di Mesir, gaya tersebut diadaptasi menjadi lilitan kain berlipit-lipit. Meski demikian, gaya simple tetap menjadi dasar kostum Mesir. Ketika gaya kedua berkembang, gaya simple tetap marak terutama pada rakyat biasa dan pegawai istana.


Kostum lelaki dan perempuan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, kecuali bahwa lelaki umumnya mengenakan kain yang lebih pendek dan diikat di perut sedangkan bentuk dasar pakaian perempuan adalah kain yang lebih panjang, selalu hingga mata kaki, dikenakan di bawah dada dengan tali/ban bahu. Berbeda dengan masa kini, kostum lelaki era Mesir Kuno justru lebih variatif. Kira-kira ada sekitar 40 variasi gaya busana, baik dari bentuk maupun lipatan pada skenti (sarung pendek)

liat di www.egyptologyonline.com



Tata Kostum Mesir Kuno Part2: Kehidupan Sosial Masyarakat Mesir



Masyarakat Mesir tunduk pada satu penguasa tunggal, yakni sang Raja, yang disebut Firaun. Berbeda dengan anggapan kebanyakan orang selama ini yang cenderung menggeneralisasikan istilah tersebut, sebenarnya istilah Firaun/Pharaoh ini baru melekat sejak kekuasaan Amenofis IV, pada seperempat kedua abad ke-14 M, yakni pada masa Kerajaan Baru. Sebelumnya, kendati menyandang status dewa, Firaun tetap saja disebut “Raja”.

Mesir banyak mengimpor budak dari berbagai peperangan yang mereka lakukan. Budak-budak ini biasanya dipekerjakan di rumah-rumah orang kaya, yang terbuat dari bata lumpur di delta Nil. Pada masa Kerajaan Lama dan Tengah, mereka juga dipekerjakan untuk membangun piramida. Namun, banyak juga rakyat yang turun tangan menjadi pekerja, sukarela atau ahli bayaran.



yang di atas gambar dari buku anak-anak, Spotlights: Bangsa Mesir karya Neil Grant. Itu gambar topografi daerah Mesir Kuno. Sungai Nil juga ada tuh...... Lihat delta sungai nil yang kayak bunga lotus....... btw yang disebut Upper ama Lower Egypt jangan dilihat posisinya pada peta... Upper Egypt itu Mesir daerah perbuitan...letaknya agak ke selatan... Lower Egypt daerah delta... di atasnya kalo di peta.....

Tata Kostum Mesir Kuno Part1: Pembabakan Sejarah

Perkembangan kostum Mesir tak lepas dari perkembangan sejarah Mesir Kuno, yang melalui beberapa periode kekuasaan. Mesir tak selamanya bersatu. Pada periode peralihan, Mesir terbagi atas Mesir Atas/Mesir Hulu (daerah selatan) dan Mesir Bawah/Mesir Hilir (daerah utara sekitar delta Sungai Nil).

Ada perbedaan angka tahun pasti periode tersebut dalam masing-masing sumber. Berikut adalah pembagian periode kekuasaan secara global menurut Sir Alan Gardiner's dalam Egypt of the Pharaohs (
www.ehistory.com, by InterCity Oz,Inc.):

a. Prasejarah (+ 2 juta-5500 SM)

b. Pra-dinasti (penemuan bukti tulisan pertama) 5500-3100 SM

c. Thinite/Dinasti Awal 1-2 (Menes mempersatukan Mesir) 2920-2650 SM

d. Kerajaan Lama (Dinasti ke-3—ke-6) 2650-2152 SM

e. Periode Peralihan Pertama (Dinasti ke-7—ke-10) 2150-1986 SM

f. Kerajaan Pertengahan (Dinasti ke-11—ke-12) 1986-1759 SM

g. Periode Peralihan Kedua (Dinasti ke-13—ke-17) 1759-1539 SM

h. Kerajaan Baru (Dinasti ke-18—ke-20)1539-1069 SM

i. Periode Peralihan Ketiga (Dinasti ke-21—ke-25) 1070-657 SM

j. Saite/Periode Akhir (Dinasti ke-26-31)664-332 SM

k. Dinasti Ptolemy (Hellenistik),
Dinasti Ptolemy dapat dikatakan sebagai dinasti terakhir yang masih mewarisi
ciri-ciri tradisi Mesir Kuno, meskipun seluruh keluarga kerajaan adalah keturunan orang Yunani. Ptolomeus, pendiri dinasti Ptolemy, adalah salah satu pang-lima perang Alexander yang mengambil alih Mesir dan mengklaim sebagai keturunan dewa.
Mesir menerima banyak pengaruh asing. Alexandria, ibukota Mesir, terkenal dengan perpustakaannya yang teramat besar, yang berarti juga merupakan pusat pengembangan pengetahuan.

L. Periode Roman dan Byzantium
Pertama-tama, perlu ditegaskan bahwa periode Roman yang dimaksud di sini adalah pengusaan kekaisaran Romawi atas Mesir di bawah Oktavianus Augustus, bukan periode Kerajaan Roman di Abad Pertengahan yang akan disinggung berikutnya. Pada periode Roman ini, Mesir secara penuh dikuasai Roma dan menyebut diri mereka bangsa Koptik. Dalam masa inilah agama Nasrani berkembang, dan sampai ke Mesir pada abad pertama Masehi.
Seiring dengan tumbangnya kekaisaran Romawi dan berdirinya dinasti Byzantium yang beragama Nasrani, Mesir pun perlahan terlepas dari tradisi asalnya, dan mengidentifikasikan diri sebagai bangsa Koptik. Berikutnya, Mesir berada dalam kekuasaan Kerajaan Islam, mulai dari Dinasti Abbasiyyah hingga Turki Utsmaniyah. Dengan pudarnya kekuasaan Islam, Mesir menjadi jajahan Prancis lantas Inggris, dan berkembang menjadi Mesir modern yang kita kenal saat ini.


Costume History

Untuk kalian-kalian yang tertarik sama Sejarah Fashion atau emang ada mata kuliah tersebut dan bingung mau cari sumber berbahasa Indonesia dari mana.........

yang tertulis di blog ini adalah terjemahan dari berbagai situs dan buku tentang Sejarah Kostum Barat......... soal referensinya....banyaaaaaakkkk banget

misalnya

www.fashion-era.com
www.wikipedia.com
www.marquise.du
www.costumes.org
www.egyptology-online.com
www.unexplainable.net
www.biblehistoryonline.com
www.wordinfo.info
www.museo.uk
www.archaeology-pictures.com

dll deh........
oke, semoga bermanfaat aja deh